31 Mei 2024 Risa Trihastuti
Jakarta – Perpustakaan BPK kembali menggelar kegiatan diskusi sebagai rangkaian dari Program Study Buddy BPK yang telah diluncurkan sejak Februari 2024. Dengan tema Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Mixed Methods, kegiatan dilaksanakan secara hybrid pada Selasa (28/5). Acara digelar secara luring di ruang Media Center Gedung Umar Wirahadikusumah lantai 1 serta secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Tercatat sebanyak 17 orang peserta hadir secara luring dan 119 orang mengikuti secara daring, baik dari internal BPK maupun peserta umum.
Acara dibuka oleh Kepala Bagian Pengelolaan Informasi, Ibu Sri Haryati yang mengapresiasi Program Study Buddy BPK. Diharapkan program ini dapat memberikan manfaat baik dalam pelaksanaan riset maupun pelaksanaan pemeriksaan. Study Buddy BPK ini merupakan kegiatan pendampingan dan pembantuan para pegawai yang sedang melaksanakan riset. Pendampingan dilakukan oleh para buddy yang memiliki kompetensi keilmuan bidang tertentu. Dengan diselenggarakannya acara diskusi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk pegawai di kantor Pusat maupun di Perwakilan serta peserta umum yang hadir untuk lebih memahami metode penelitian.
Diskusi dipandu moderator yaitu Ibu Windawaty Sarmauli Pangaribuan, Penelaah Teknis Kebijakan di Biro SDM BPK. Hadir sebagai narasumber pertama adalah Bapak Amrie Firmansyah, Dosen Lektor Kepala (Associate Professor) dan Kepala Jurusan Akuntansi merangkap Kepala Program Studi Magister Akuntansi UPN Veteran Jakarta. Disampaikan mengenai pentingnya karya tulis ilmiah bagi diri pribadi, instansi dan ilmu pengetahuan secara umum. Untuk mulai menulis diperlukan motivasi, menetapkan tujuan, menetapkan topik serta menyiapkan berbagai hal guna menunjang penulisan artikel.
Dijelaskan bahwa metodologi penelitian kuantitatif digunakan untuk mengamati peristiwa yang mempengaruhi sekelompok individu tertentu kemudian dianalisis secara statistik. Metode penelitian ini dianggap lebih unggul dibanding metode kualitatif karena lebih efisien dan efektif, objektif dan hanya memerlukan interpretasi terbatas, serta fokus pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan di awal. Namun demikian, metode ini memiliki kelemahan karena hanya sesuai dengan kasus tertentu dan diperlukan pemahaman terhadap angka dan metode statistik untuk menganalisis data yang dikumpulkan.
Penjelasan dilanjutkan dengan mixed methods yang menggabungkan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hal ini dilakukan ketika data yang diperoleh melalui salah satu metode penelitian tidak cukup menjawab pertanyaan penelitian sehingga diperlukan elaborasi dengan menggunakan metode penelitian yang lain. Kelebihan mixed methods yaitu dapat memperdalam hasil penelitian, menawarkan banyak fleksibilitas, tidak terikat pada disiplin ilmu/paradigm penelitian yang sudah mapan, serta memungkinkan memandang permasalahan secara komprehensif. Namun demikian metode ini memiliki tantangan berupa kebutuhan sumber daya yang besar, penafsiran yang bisa menjadi rumit, serta peneliti harus menghindari bias.
Narasumber kedua Ibu Dewi Kaniasari, Kepala Subbagian Perpustakaan BPK yang menjelaskan mengenai sosialiasi layanan dan koleksi perpustakaan. Perpustakaan BPK memberikan dukungan Program Study Buddy BPK dengan menyediakan fasilitas dan koleksi terkait riset. Salah satunya melalui panduan pustaka di SIPuspa yang menyediakan koleksi dengan tema metode penelitian. Koleksi yang tersedia berupa buku tercetak, buku elektronik dan jurnal eletronik yang dapat diakses secara mandiri melalui SIPuspa.