01 April 2024 Risa Trihastuti
Jakarta – Menindaklanjuti kick off Program Study Buddy di bulan lalu, Perpustakaan BPK menyelenggarakan diskusi kelompok terpumpun pada Kamis (28/3). Dengan tema “Systematic Literature Review : Cara Memahami Apa yang Ingin Anda Teliti”, acara berlangsung secara daring melalui zoom meeting. Tema ini diangkat untuk menjawab kebingungan karyasiswa yang menghadapi kendala karena kekurangpahaman dalam mengidentifikasi fenomena atau permasalahan utama yang akan diriset maupun tahapan-tahapan dalam riset agar dapat berjalan lancar.
Kekuatan literature review dapat memperkaya pemahaman dalam berfikir, membuat konsep maupun saat berbicara. Hal ini berlaku tidak hanya dalam menyusun disertasi, namun juga dalam pelaksanaan pekerjaan karena literature review dapat menjadi referensi dan bekal dalam melakukan analisis. Demikian diantaranya yang disampaikan oleh Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Internasional Bapak Yudi Ramdan Budiman dalam sambutannya. Lebih lanjut diingatkan bahwa sangat penting untuk senantiasa membaca informasi, jurnal, buku tercetak maupun ebooks untuk memperkaya wawasan sekaligus mempertajam analisis.
Windawaty Saurmauli Pangaribuan, Penelaah Teknis Kebijakan di Biro SDM selaku moderator memandu diskusi dengan empat orang narasumber. Narasumber pertama yaitu Arie Purwanto, Kepala Subbagian Manajemen Kinerja Teknologi Informasi, Biro TI. Materi yang disampaikan yaitu definisi Systematic Literature Review (SLR), kapan SLR diperlukan hingga bagaimana tahapan-tahapan dalam menyusun SLR. Disampaikan juga tips memilih jurnal bereputasi, cara mengidentifikasi dan mengumpulkan artikel yang dirujuk oleh penelitian yang akan direview, data extraction, serta analisis dan sintesis data.
Narasumber kedua adalah Dhama Gustiar Baskoro, Kepala Perpustakaan UPH. Melengkapi bahasan sebelumnya, Beliau menjelaskan mengenai literature review, jenis-jenisnya, bagaimana mengakses sumber-sumber literature review, serta alat bantu yang dapat memudahkan peneliti untuk melakukan SLR. Untuk pencarian kata kunci penelitian dapat menggunakan Tesaurus Tematis berbahasa Indonesia, ERIC (Institute od Education Science), maupun Ebscohost. Sedangkan untuk membantu mengidentifikasi research gap dan novelty dapat menggunakan Google Scholar, Publish of Perish, Vosviewer, Open Knowledge Map, serta Research Rabbit. Beberapa tips dan panduan lain juga disampaikan guna memperkaya wawasan dan menunjnag pelaksanaan penelitian.
Narasumber ketiga adalah Dewi Kaniasari, Kepala Subbagian Perpustakaan BPK. Disampaikan bahwa salah satu tujuan kegiatan Program Study Buddy adalah membantu anggota Program dalam melaksanakan dan menyelesaikan riset agar kegiatan riset berjalan dengan lancar sesuai dengan timeline yang telah disusun. Salah satu layanan yang disediakan oleh Perpustakaan BPK adalah Panduan Pustaka (library pathfinder) yang dibuat dengan tujuan untuk membantu para pemustaka yang hendak memulai mencari informasi mengenai suatu masalah. Pathfinder dimaksudkan untuk memperkenalkan pengguna perpustakaan ke berbagai sumber informasi yang tersedia di perpustakaan.
Penjelasan lebih lanjut disampaikan oleh Novita Frieda Ria, Penelaah Teknis Kebijakan di Subbag Perpustakaan. Disampaikan bahwa fitur pathfinder di SIPuspa memberikan panduan untuk menelusur koleksi perpustakaan berupa buku tercetak, kliping elektronik, kumpulan tulisan, kumpulan artikel, buku elektronik, standar dan jurnal elektronik. Tersedia pilihan rentang waktu 1 sampai dengan 5 tahun sehingga memudahkan pemustaka menentukan jangka waktu informasi yang diperlukan. Saat ini terdapat 14 topik pathfinder yang dapat diakses oleh pemustaka. Perpustakaan BPK terbuka untuk menerima masukan berupa topik-topik yang dibutuhkan untuk menunjang tugas di BPK baik terkait topik pemeriksaan maupun nonpemeriksaan.
Sebelumnya pada 5 Maret 2024 dilakukan FGD terbatas dengan Anggota Program Study Buddy yang dilaksanakan di Ruang Rapat Merauke, Gedung Arsip Lt. 3, BPK. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pendampingan oleh para Buddy kepada Anggota Program karyasiswa BPK untuk dapat menyampaikan permasalahan dan nantinya memperoleh solusi. FGD ini dihadiri oleh empat orang Buddy, 8 orang anggota program, serta Subbagian Perpustakaan sebagai fasilitator.