Perpustakaan Merupakan Living Organism

23 Februari 2023 Risa Trihastuti

Array

Jakarta – Gagasan mengenai perpustakaan sebagai living organism disampaikan oleh Praktisi Perpustakaan, Ida F. Priyanto saat berkunjung ke Perpustakaan BPK RI pada Selasa (21/02). Sharing knowledge dilakukan di ruang Perpustakaan BPK RI Lantai 2 dan dihadiri oleh Kepala Subbagian Perpustakaan beserta seluruh staf. Kegiatan ini diselenggarakan untuk mendiskusikan mengenai perkembangan perpustakaan secara nasional dan internasional yang dapat diimplementasikan di Perpustakaan BPK.

Ida meyampaikan gagasan bahwa Perpustakaan merupakan living organism, sehingga perpustakaan selalu mengalami perubahan dan pembaharuan. Perpustakaan saat ini telah berkembang menjadi information production unit. Maksudnya, perpustakaan menjadi unit penghasil informasi yang akan menjadi koleksi perpustakaan yang unik dan dilayankan kepada pemustaka.

Lebih lanjut, Ida menyampaikan pentingnya mengatur meja baca agar menghadap kaca sehingga pemustaka memiliki akses langsung untuk memandang ke luar. “Setiap 2 jam mata harus istirahat dari melihat layar laptop maupun membaca buku untuk menjaga kesehatan mata,” imbuhnya. Saat ini, desain perpustakaan BPK dinilai sudah cukup bagus, hanya perlu diperluas akses jendela/kaca ke luar.

Berdasarkan standar IFLA, perpustakaan harus menyediakan ruangan dengan luasan 3,5 m2 per user agar memadai bagi user berkegiatan dan meletakkan barang seperti buku, laptop, tas, dan sebagainya. Kedepan, meskipun perpustakaan dibuat dengan konsep bookless sekalipun tetap membutuhan ruangan yang luas karena sesuai standar luasan yang dibutuhkan untuk layar tunggal per user minimal 32 inch. “Selain itu, Perpustakaan digital tetap membutuhkan tenaga pengelola yang memadai karena banyak aspek layanan yang tetap harus dilakukan,” tutup Ida