• Standar akuntansi keuangan

• PengarangIkatan Akuntan Indonesia
• TerbitanJakarta : Ikatan Akuntan Indonesia, 2018
• ISBN978-979-9020-68-0
• Nomor Panggil657 IKA s
• BahasaIndonesia
• SubyekACCOUNTING - STANDARDS; FINANCIAL STATEMENTS - STANDARDS

---

#	Nomor Induk	Lokasi	Status
1	JKPKBPKPP-KB-47193	Perpustakaan II	Tersedia
2	JKPKBPKPP-KB-47192	Perpustakaan II	Tersedia
3	JKPKBPKPP-KB-47191	Perpustakaan II	Tersedia
4	JKPKBPKPP-KB-47190	Perpustakaan II	Tersedia
5	JKPKBPKPP-KB-47189	Perpustakaan II	Tersedia
6	JKPKBPKPP-KB-47188	Perpustakaan II	Tersedia
7	JKPKBPKPP-KB-47183	Perpustakaan II	Tersedia
8	JKPKBPKPP-KB-47182	Perpustakaan II	Tersedia
9	JKPKBPKPP-KB-47181	Perpustakaan II	dipinjam 10 Apr 2021
10	JKPKBPKPP-KB-46845	Perpustakaan II	Tersedia
11	JKPKBPKPP-KB-46844	Perpustakaan II	Tersedia
12	JKPKBPKPP-KB-46843	Perpustakaan II	Tersedia
13	JKPKBPKPP-KB-46842	Perpustakaan II	Tersedia
14	JKPKBPKPP-KB-46841	Perpustakaan II	Tersedia
15	JKPKBPKPP-KB-46840	Perpustakaan II	Tersedia
16	JKPKBPKPP-KB-46839	Perpustakaan II	Tersedia
17	JKPKBPKPP-KB-46838	Perpustakaan II	dipinjam 10 Apr 2021
18	JKPKBPKPP-KB-46837	Perpustakaan II	Tersedia

Tidak ada resensi

Pengembangan standar akuntansi keuangan di Indonesia dimulai sejak tahun 1973 dengan dibentuknya Panitia Penghimpunan Bahan-Bahan dan Struktur GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) dan GAAS (Generally Accepted Auditing Standars). Menjelang pengaktifan pasar modal di Indonesia pada tahun 1974, sebagai wadah profesi akuntansi yang senantiasa mengubah tantangan menjadi peluang bagi kemajuan akuntan dalam dunia bisnis, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) kemudian membentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite PAI) serta melakukan kodifikasi prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu buku “Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)” yang mengacu pada US GAAP.

Pada tahun 1994, IAI melakukan revisi total terhadap PAI dan melakukan kodifikasi dalam buku “Standar Akuntansi Keuangan (SAK)” yang mulai berharmonisasi dengan standar akuntansi keuangan internasional. Perubahan nama dari PAI menjadi SAK dilakukan dengan pertimbangan bahwa prinsip bersifat lebih baku dan memberikan konsep dasar penyusunan standar sedangkan standar bersifat lebih fleksibel dan dapat berubah sesuai dengan dinamika bisnis. Karena pergantian nama tersebut, Komite PAI lalu juga berganti nama menjadi Komite SAK.

Pada tahun 1998, Komite SAK diubah menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang diberikan otonomi untuk menyusun dan mengesahkan SAK. Sebagai tindak lanjut dari salah satu butir kesepakatan Anggota G-20 pada tahun 2009, IAI telah mencanangkan dilaksanakannya program konvergensi SAK ke International Financial Reporting Standards (IFRS Standards) secara bertahap dengan dukungan dari regulator seperti OJK, BI, Kementerian Negara BUMN, DJP, dan regulator lainnya. Dampak program konvergensi ini menyebabkan SAK menjadi bersifat principle-based, banyak menggunakan dasar pengukuran nilai wajar, memerlukan professional judgement, serta pengungkapan laporan keuangan. Dampak lain dari program konvergensi ini adalah dicabutnya beberapa PSAK yang khusus untuk industry tertentu karena pengaturan tersebut sudah diatur secara umum dalam SAK yang mengacu IFRS Standards.

SAK efektif per 1 Januari 2018. SAK ini terdiri menjadi dua bagian yaitu bagian A : kerangka konseptual pelaporan keuangan dan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) 1 - PSAK 60. Bagian B : Pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK0 61 - PSAK 70, Interpretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) 8 - (ISAK) 32 dan pernyataan pencabutan standar akuntansi keuangan (PPSAK) 1 - (PPSAK) 12.