Karena kesalahan di masa remajanya, kesempatan Wita untuk menjadi seorang ibu sangat kecil. Dokter melarangnya hamil. Karena kehamilan dapat membahayakan jiwanya.
Wita kemudian menikah dengan Irwan, dokter muda yang merawatnya dan kemudian jatuh cinta kepadanya.
Suka duka sebagai istri dokter lnpres yang di kirim ke daerah yang terpencil, sedikit demi sedikit mengubah sifat Wita yang manja menjadi "seorang istri yang matang penuh tanggung jawab dan amat mencintai suaminya yang selalu sibuk dilibat tugas di desa. Dia bahkan rela mempertaruhkan nyawanya di atas meja operasi dan mengorbankan rahimnya daripada harus menggugurkan kandungannya yang kedua. Nike adalah buah cintanya dengan lrwan, yang diyakininya sebagai pelengkap kebahagiaan mereka.
Tetapi Tuhan rupanya berkehendak lain. Bertubi-tubi empasan badai menghantam Wita dan lrwan. Mulanya, Irwan ditahan atas tuduhan menggugurkan kandungan pasiennya. Padahal Wita tahu sekali, Irwan paling anti pada segala macam abortus. Lalu, tiba-tiba putri mereka terserang penyakit yang mematikan. Mampukah Wita menghadapi pukulan hidup ini seorang diri?