Resensi

Bicara itu ada seninya : rahasia komunikasi yang efektif
Oh, Su hyang;

Komunikasi adalah hal esensial dalam hidup yang mesti diperhatikan dengan baik. Namun, apa yang dimaksud dengan komunikasi yang baik? Apakah kemahiran berbicara adalah bawaan lahir yang tidak akan bisa diperbaiki? Kenapa kita takut bicara? Bagaimana kita dapat menjadi orang yang menyenangkan dengan ucapan yang kita sampaikan?

Buku ini sangat bermanfaat bagi kita yang membutuhkan penjelasan tentang pertanyaan-pertanyaan di atas, dan/atau yang memiliki masalah dalam berbicara serta membutuhkan semacam terapi untuk memperbaiki kekurangan dalam berbicara. Lebih lanjut, buku ini juga memberikan pemahaman bahwa kehidupan kita dapat berubah dengan mengubah cara kita berbicara.

Dari segi tema, buku ini mengambil tema yang sudah umum, yaitu komunikasi, khususnya dalam dunia kerja. Namun, menjadi unik karena pengarang menyertakan cerita menarik dari orang-orang terkenal, seperti pembawa acara, artis, tenaga pemasaran, hingga presiden, yang kemudian diikuti dengan penjelasan singkat atas teknik komunikasi yang mereka gunakan. Melalui cerita-cerita tersebut, pengarang memberikan pelajaran kepada kita bahwa semua hal membutuhkan usaha, dengan kuncinya adalah berlatih.

Walaupun buku ini adalah terjemahan dari karya aslinya yang berjudul the Secret Habits to Master Your Art of Speaking, namun terjemahan isi buku tersebut menggunakan kalimat lugas yang dapat dimengerti semua kalangan. Meskipun didesain minimalis, buku ini cukup tebal yang terdiri atas 5 bab, di mana setiap babnya mengandung 7-10 bagian. Bab I berjudul Perbedaan Juara 1 dan Juara 2 Terletak pada Ucapannya menyajikan antara lain tentang kesan pertama yang diperoleh saat seseorang berbicara, penyebab takut berbicara dan bagaimana mengubah cara bicara akan mengubah hidup. Bab II Pintar Mendengar, Pandai Berbicara menyajikan antara lain teknik membujuk paling ampuh, teknik negosiasi dan teknik perdebatan.

Selanjutnya, jika kita membutuhkan tips bagaimana ucapan kita membuat lawab bicara memihak kita, informasi tersebut dapat ditemukan dalam Bab III. Bab IV berjudul Beratnya Ucapan Ditentukan oleh Dalamnya Isi mengajak kita antara lain untuk lebih memahami dasar-dasar percakapan dan berhasil dalam komunikasi kita. Terakhir, bab V yang berjudul Suara Bagus Bukan Bawaan dari Lahir menyajikan banyak contoh tokoh-tokoh Korea yang memiliki suara dan teknik komunikasi yang menarik dan menawan.

Secara garis besar, buku ini mengulas segala hal tentang berkomunikasi dalam berbagai profesi, unsur nonverbal dalam berbicara, penyebab kesulitan dalam hal komunikasi, rahasia untuk lancar berkomunikasi, teknik persuasi dan negosiasi serta masih banyak lagi. Selain itu, buku ini juga mengajarkan teknik vokal supaya suara tidak sumbang. Dalam isi bukunya tersebut, pengarang juga menjelaskan sebuah rumus terapi komunikasi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu C = Q x P x R, di mana C adalah Communication dengan 3 hal yang diperlukan untuk memenuhinya, yaitu Q atau Questions, P atau Praise dan R atau Reactions.

Hal menarik lainnya dari buku ini adalah adanya kalimat-kalimat apik yang bermunculan di setiap lembarnya yang memberikan poin pembelajaran bagi pembacanya. Salah satu kutipan yang menggarisbawahi pentingnya memiliki keterampilan komunikasi yang baik dalam buku ini adalah "Hidup akan berubah jika pemikiran berubah. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa perilaku penting dalam kehidupan. Hidup akan berubah jika perilaku berubah. Keduanya benar. Jangan abaikan bahwa ucapan pun memiliki porsi yang sama pentingnya dengan pikiran dan perilaku."

Selain itu satu hal terpenting yang acap kali diabaikan pada saat berkomunikasi juga disajikan oleh pengarang dalam buku ini. “Teknik terpenting dalam berbicara adalah mendengarkan. Sikap mendengarkan keluhan dan kegelisahan lawan bicara akan mendekatkan pembicara dan pendengar dalam waktu singkat."

 

Buku ini juga menyisakan celah untuk dikritisi. Walaupun kisah menarik dari orang-orang terkenal disajikan untuk menginsipirasi, penggunaannya dirasakan terlalu banyak namun metode-metode komunikasi yang digunakan oleh orang-orang tersebut justru kurang dirincikan dan tidak dijelaskan secara mendalam.

Selain itu, karena pengarangnya berasal dari negara Korea, contoh yang digunakan dalam buku ini kebanyakan adalah tokoh-tokoh Korea yang tidak semuanya dikenal oleh kita di sini. Lebih lanjut, isi buku ini lebih berfokus pada ilmu komunikasi untuk marketing, di mana hal tersebut baru diketahui setelah membaca isinya karena tidak diinformasikan di halaman depan atau di ringkasan isi buku yang disajikan di halaman belakang. Pengarang juga tidak menyajikan penutup yang dapat menyimpulkan keseluruhan poin-poin yang didiskusikan dalam buku tersebut.

Secara keseluruhan, buku ini ringan untuk dibaca dan dipahami. Cocok buat kita semuanya yang ingin meningkatkan kemampuan kita berkomunikasi untuk menjadi lebih baik, membuat lawan bicara kita nyaman dan tujuan komunikasi kita tercapai.


Diresensi oleh:
Pitriyanti (Juara Harapan Lomba Resensi Seri 1/2022)
Pemeriksa Ahli Madya
Subauditorat IV.A - Auditorat Utama Keuangan Negara IV BPK RI

Array

Relasi

Pengarang


Oh, Su hyang 2
 

Subyek


PUBLIC SPEAKING 19
SELF IMPROVEMENT 35
COMMUNICATION 58