Resensi

Audit kinerja : mendorong peningkatan value organisasi pemerintah dalam mewujudkan world class government
Sutawijaya, Iwan Novarian; Kurniawan, Ardeno

 

Berbagai definisi dapat dijumpai dalam Bab 1, dari definisi sektor publik, kinerja, indikator kinerja, sampai dengan audit kinerja. Selain menjelaskan berbagai definisi terkait dengan kinerja, Bab 1 juga menjelaskan perbedaan antara audit kinerja dengan audit keuangan, serta kriteria yang digunakan dalam melaksanakan audit kinerja.

Bab 2 menguraikan secara rinci metodologi audit kinerja yang terbagi dalam tiga tahap utama yaitu perencanaan audit, pelaksanaan audit rinci, dan pelaporan audit. Bab ini juga menjelaskan bagaimana auditor menentukan area kunci, yang diawali dari identifikasi masalah (dan biasanya terdapat lebih dari satu masalah), serta pemilihan beberapa area potensial yang dapat dikembangkan dalam audit. Area kunci merupakan area potensial yang telah teridentifikasi dan selanjutnya akan dipilih berdasarkan urutan prioritasnya untuk ditentukan sebagai fokus utama audit.

Setelah menentukan area kunci auditor dapat menentukan tujuan audit kinerja, di mana auditor dapat memilih salah satu dari tiga pendekatan audit kinerja yaitu pendekatan yang berorientasi pada hasil, pendekatan yang berorientasi pada sistem, dan pendekatan yang berorientasi pada masalah. Lebih lanjut, auditor dapat menentukan kriteria audit yang secara rinci dijelaskan dalam Bab 3.

Pelaksanaan audit kinerja tidak akan ada artinya apabila tidak tersedia bukti audit yang cukup, kompeten, dan memadai berdasarkan data dan informasi yang andal. Dalam Bab 4, pengumpulan serta pendokumentasian bukti audit dijelaskan secara detail. Tidak hanya itu, Bab 4 juga menguraikan teknik analisis data yang dapat digunakan oleh auditor seperti analisis regresi, simulasi dan modeling, serta analisis muatan data kuantitatif.

Pembaca dapat lebih memahami proses dalam melaksanakan audit kinerja karena buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi secara utuh contoh bagaimana auditor melaksanakan audit kinerja dalam Bab 5, serta detail bagaimana pelaporan audit kinerja disajikan, yang dimulai saat pekerjaan lapangan telah diselesaikan oleh auditor hingga terbitnya Laporan Hasil Audit (LHA), tersaji dalam Bab 6 juga disertai dengan contoh Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kinerja.

 

Kelebihan Buku

Buku ini menyajikan secara detail proses ketika melaksanakan audit kinerja, dengan penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh orang awam sekalipun, dan disertai dengan contoh-contoh kasus yang mudah untuk diikuti.

 

Kelemahan Buku

Dengan tidak mengesampingkan kelebihan yang terdapat dalam buku ini, ada beberapa kelemahan yang perlu mendapat perhatian, diantaranya:

1.  Audit kinerja ini diasumsikan dilaksanakan dalam kondisi “normal”.

Dengan adanya pandemi Covid-19, kita tidak dapat menghindari keterbatasan-keterbatasan yang terjadi seperti misalnya: auditor tidak dapat dengan leluasa meminta dokumen yang diperlukan untuk audit kepada pihak auditee karena penerapan sistem work from home dan work from office oleh auditee, auditor tidak dapat melakukan wawancara secara face-to-face dengan auditee ataupun pihak ketiga yang dapat berperan sebagai narasumber, serta auditor tidak dapat melakukan penghitungan persedian obat-obatan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit dikarenakan Rumah Sakit tersebut termasuk dalam wilayah red zone.

2.  Contoh kasus yang tersaji dalam buku ini masih terbatas.

Dalam buku ini sebenarnya sudah disajikan berbagai macam contoh kasus bagaimana auditor melakukan audit kinerja, tetapi dalam buku ini belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai kapan atau dalam situasi seperti apa seharusnya auditor menggunakan pendekatan audit kinerja berorientasi pada hasil, pendekatan yang berorientasi pada sistem, dan pendekatan yang beorientasi pada masalah.

3.  Contoh kasus Laporan Hasil Pemeriksaan yang dilampirkan dalam Bab 6 bersumber dari kejadian tahun 2009-2010.

Buku ini diterbitkan pada tahun 2020. Harapan pembaca, buku ini menyajikan contoh-contoh kasus yang up-to-date, dengan tahun kejadian kasus yang tidak jauh dari tahun penerbitan buku.

 

Saran

Dari beberapa kelemahan di atas, membuka peluang bagi penulis untuk melakukan revisi/penyempurnaan dari buku ini, yang memuat langkah-langkah alternatif dalam melakukan audit kinerja di masa pandemi, menambahkan contoh kasus terkait penerapan pendekatan audit yang berbeda sehingga pelaksanaan audit kinerja menjadi lebih efektif; serta penyajian contoh kasus nyata yang lebih up-to-date dengan tahun kejadian yang tidak jauh dari tahun penerbitan buku.


Diresensi oleh:
Sri Endah Nuryani (Peserta Lomba Resensi Seri 1/2022)
Pemeriksa Ahli Muda
Subauditorat Jawa Tengah III - BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Array