Selamat datang di istana para bidadari-bidadari yang terluka!. Tiga pria dengan tiga latar belakang berbeda, namun terjebak masuk ke dalam lingkungan yang tak bisa mereka bayangkan sebelumnya. Hidup mereka berubah, layaknya nama yang mereka harus gunakan. Holil menjadi Hesti Sampurna. Karto menjadi Karina. Yanuar menjadi Barbara. Mereka disatukan oleh Ibu Peri. Mereka dilantik menjadi bidadari-bidadari yang terluka. Inilah cara pegiat sastra mengajak kita melihat kenyataan bahwa mereka yang memiliki orientasi berbeda adalah manusia. Mereka berhak dilindungi dari segala bentuk kekerasan. Tidak boleh didiskriminasi dalam pekerjaan, pendidikan, layanan kesehatan, dan pelayanan dasar lainnya.