Marja, apa itu cinta?
Cinta adalah pesawat luar angkasa di tengah semesta sunyi senyap yang mendapat sinyal bersahabat. Pertanyaan yang menemukan jawab. Petunjuk bahwa kita tidak sendiri di muka bumi.
Asmara membakar, sementara cinta menerangi.
Demikian surat Parang Jati pada Marja, kekasih yang tak ia miliki. Tapi, ia tidak berhenti pada sentimentalisme dan rasa-rasa permukaan.
Sebaliknya, ia menguraikan pemikirannya tentang struktur Rasa, yang dikembangkan dari khazanah spiritual Nusantara, khususnya Jawa
Buku ini juga bisa dibaca sebagai suatu tawaran teori psikologi indigenius. Ia ingin membuktikan bahwa masyarakat Nusantara menyimpan struktur kesadaran yang sama sekali tidak ketinggalan zaman, bahkan justru semakin relevan di masa kini. Yaitu, struktur yang mempersatukan pertentangan tanpa mengubah sifat. Inilah yang memungkinkan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Indonesia Modern. Orang Jawa menyebutnya Rasa.