AWANSaskia mengira malam itu akan dilamar, nyatanya justru diputusin. Padahal sudah berdandan, sudah wangi, sudah cantik, dan siap menyambut kebahagiannya. Saskia harus merelakan makeupnya porak-poranda dan luntur oleh air mata.
Tampaknya semesta pun masih mau mempermainkan Saskia, karena tak lama kemudian dia bertemu Edwin. Ganteng sih dan kelihatannya cukup mapan. Tapi, ya ampun... tingkahnya belagu banget dan lidahnya setajam silet. Yang lebih menyebalkan, pertemuan tak disengaja itu malah berlanjut dan terjadi berkali-kali, bikin Saskia semakin benci sama cowok itu.
Yang bikin Saskia syok, ternyata mamanya dan ibu Edwin saling kenal, bahkan diam-diam berniat menjodohkan mereka dengan segala macam cara.
Luka hati Saskia belum sepenuhnya sembuh dan segala hal tentang perjodohan dengan Edwin hanya membuat kepalanya semakin sakit. Tapi mengapa hatinya justru bertanya-tanya kapan ucapan wo ai ni terucap dari bibir Edwin?