Aku memang cantik dan menarik. Aku memang pintar mencari uang. Aku memiliki tubuh indah yang terawat. Lantas apakah semua itu menjadi alasan untuk memandang negatif statusku sebagai janda? Memangnya apa salahnya menjadi janda? Ini pilihan hidupku. Yang penting aku tidak korupsi dan tidak mengganggu rumah tangga orang. Dalam perjalanan hidupku sebagai orangtua tunggal, aku melihat masyarakat masih menganggap negatif status janda. Tak ingin direndahkan dan dinilai buruk, aku dengan sengaja menampilkan kesan galak supaya tidak diganggu dan diremehkan. Inilah yang membuatku mendapat cap Jalak alias Janda Galak. Tapi tetap saja kutemukan orang-orang di sekitarku yang menilai bahwa status janda adalah aib, tak peduli seberapa keras usahaku atau usaha janda-janda lainnya untuk menjaga martabatnya. Tidakkah mereka menyadari bisa jadi ibu mereka seorang janda, atau suatu saat ibu dari anak-anak mereka menjadi janda, demikian pula dengan adik, kakak, atau kerabat mereka. Lewat buku ini, aku ingin menyampaikan bahwa kita semua harus bersyukur dengan keadaan kita masing -masing. Jika ada dari mereka yang merasa bahwa menjadi janda itu enak, apalagi melihat gaya hidupku, sebaiknya Anda membaca buku ini.