Dia sangat mencintai istrinya. Dengan cinta sepanjang Amazon. “Selama Sungai Amazon masih mengalir, cintaku kepadamu takkan pernah kering.†Tetapi ketika sang istri ingkar janji dan mengkhianatinya untuk kedua kalinya, masih adakah maaf baginya? Karena harga pengkhianatannya kali ini adalah harga sebuah nyawa! Masih seabadi Sungai Amazon-kah cintanya? Masih seluas belantara di bumi Brasil-kah takaran maafnya? Nada Tanpa Kata mengisahkan perjuangan seorang fotografer yang autistik untuk meraih pengakuan atas eksistensinya. Panasnya bumi Kenya, buasnya binatang yang bebas berkeliaran di belantara Afrika, fantastisnya migrasi akbar dari Serengeti ke Masai Mara, menghiasi foto-foto spektakuler hasil karyanya. Dalam petualangannya, dia bersua dengan belahan jiwanya, seorang wanita Afrika yang tak pernah mau berpisah lagi. Tatkala cinta, mimpi dan harapan tak terurai dalam bentuk kata-kata, biarlah alunan nada-nada rindu yang selalu mengungkapkannya.