Tentang seorang bocah istimewa yang ingin mengingat sejarah. Dalam usahanya mencari keberanian, bersama Sungai Purba dan Rel Kereta Tua, dia terpilih menjadi saksi atas sebuah akhir.
Itu malah kabar baik, sebab lihat saja sekarang. Keadaan sudah benar-benar anu... kacau-balau, sangat busuk, tidak bisa diselamatkan lagi. Siapa takut?
(Bung Anu)
Apakah sebelum mati nanti aku masih bisa bertemu jodohku?
(Pipit Uban)
Aku hanya mau bertemu anakku yang hilang, biarpun cuma nisannya.
(Oma Jengki)
Sejak dulu, hidupku ini oo... selalu susah. Aku sudah capek.
(Kerakbasi)
Aku cuma ingin bisa tidur nyenyak, tanpa mimpi buruk.
(Nenek)