Kenapa Syakira harus mau pada Taufan, Laki-laki biasa yang tak pintar, tak tampan, dan tak berpendirian. Sementara Syakira disukai banyak orang. Syakira baik hati, pintar, asyik, punya banyak bakat dan cita-cita, juga wajahnya teramat manis.
Perlahan cinta Syakira tumbuh pada Taufan melebihi cinta Taufan pada dirinya. Ia mengorbankan banyak hal saat Taufan tak pernah berkorban apa pun. Ia mengabaikan sahabatnya, keluarganya, cita-citanya, bahkan prinsipnya untuk Taufan.
Kebersamaan mereka unik. Penuh sakit dan tawa, marah dan rindu. Syakira yang sakit Taufan yang tertawa, Syakira yang rindu Taufan yang marah. Pertengkaran mereka selalu berujung perdamaian. Perpisahan mereka selalu berujung pertemuan. Hingga akhirnya mereka bertunangan.
Keluarga Syakira tak menginginkan Taufan karena Taufan orang Jawa. Mereka orang Madura yang fanatik. Dan pertunangan itu harus putus, bukan karena keluarga Syakira, tapi sebaliknya. Keluarga Taufan diam-diam tak menyukai orang Madura. Anehnya, Taufan mengamini. Janji yang Taufan buat dilanggar sendiri. Permintaan yang Taufan paksakan dibatalkan sendiri.
Syakira berjuang untuk hubungan mereka, tapi Taufan tidak. Taufan sebenarnya sangat menyayanginya, tapi, tapi, tapi, Syakira benci kata tapi! Kata tapi mampu menghapus seribu kata termanis sekali pun.
Syakira mengalami depresi akut karena tak lama setelah perpisahan itu Taufan menikah. Syakira lupa dengan dirinya, dengan cita-citanya. Hingga Lana, Abang sahabatnya datang. Sifatnya kebalikan dari Taufan. Perlahan, Syakira jatuh cinta lagi, pada Lana.
Pertunangan kedua pun berlangsung. Syakira kembali menjadi Syakira yang dulu seperti sebelum mengenal Taufan.
Ia mulai meraih kembali cita-citanya, ia mulai bersyukur dipisahkan dari Taufan, tapi satu lagi kata tapi yang menyakitkan, kebetulan pahit mempertemukannya dengan Taufan dan keluarganya. Kali ini mereka benar-benar menginginkan Syakira, mantan menantu asal Madura yang dulu disisihkan. Tapi saatnya Syakira menunjukkan betapa bahagianya ia tanpa Taufan. Di depan Taufan dan keluarganya, Syakira menolak dengan angkuh. Berkali-kali ia meneriakkan kebenciannya. Tapi Hatinya berteriak lebih kencang bahwa dirinya masih menyayangi Taufan, sangat!