Rio dan Ruby sama-sama menyukai lagu-lagu balada, senang main gitar, menyukai sepak bola dan mengagumi Ruud Gullit.
Bedanya, Ruby anak seorang pejabat tinggi. Tapi ia tertekan dan tidak bahagia.
Segala kemewahan yang dilimpahkan dan kekayaan yang ditimbun orangtuanya, ia curigai bukan hak mereka. Ia pun terjebak pergaulan tidak sehat, berkenalan dengan ganja dan obat-obat terlarang.Dan jadi sasaran pemerasan kaki tangan komplotan pengedar barang terlarang itu.
Ruby selalu diliputi perasaan hampa. Rasanya ada sesuatu yang kurang dalam kehidupan Ruby. Sepertinya ada yang hilang, tapi entah apa..
Ruby merasa, seolah kabut itu adalah kegelapan yang menyelimuti hidup Ruby.
Ah, Ruby, seandainya Rio mau, akan Rio sibak tirai kabut di matamu, akan Rio terjuni sejuta kabut di hatimu. Rio ingin jadi mataharimu, yang akan terus menyala, terus membara. Menerangi hatimu, menghangatkan jiwamu.