Murdo Mantik termasuk orang yang sukses dalam hidupnya. Perusahaannya maju pesat dan istrinya yang cantik amat dicintainya. Namun Astari ternyata masih kurang bahagia, Dia mendambakan seorang putra Tahun berganti tahun, harapan tinggal harapan belaka.
Naisah kacau sekali. Dono, kekasihnya, sudah disingkirkan oleh orang tuanya ke luar negeri, sebagai upaya untuk menghancurkan hubungan mereka, Dan sekarang, deritanya bertambah satu: haidnya terlambat!
Dokter menguatkan kekhawatirannya!
Bagaimana akan ditanggungnya hidup seorang anak?
Bagaimana pandangan masyarakat nanti terhadap anak tersebut? Bukankah cuma kesusahan serta kepedihan yang akan ditumpahkannya ke dalam jiwa anak itu? Berhakkah dia? Lalu, seandainya dia nekat mau memeliharanya juga, dari mana uangnya? Penghasilannya begitu pas-pasan.
Tapi rnengenyahkan buah cinta itu dari rahimnya, Naï¬sah tidak sanggup. ltu adalah tanda mata dari orang yang dikasihinya.
Dalam kekalutan pikiran, dokter membawakannya sebatang lilin kecil yang menyentuh hatinya.
Secercah sinar bernama Astari
Namun, tanpa mereka duga, rencana mulia hancur berantakan. Musibah demi musibah melanda datang. Riak-riak manis berubah jadi topan ganas dan kehidupan hanyalah bagaikan perahu tua di laut lepas. Menghadapi badai tanpa daya