Rosita punya trauma masa kecil yang sangat buruk sebagai anak korban penganiayaan orangtua. Dia kabur dari rumah dan sepuluh tahun kemudian berhasil menjadi perawat yang berdedikasi tinggi. Tetapi Nyonya Lukito, calon mertuanya, merasa khawatir kalau-kalau trauma itu mengakibatkan Rosita tanpa sadar memiliki kepribadian bung]-on hingga bisa berakibat buruk terhadap keturunannya kelak. Dengan bantuan psikiater, Rosita berusaha mengenali dirinya sendiri. Benarkah dia memiliki kecenderungan seperti itu? Dia berusaha keras, bukan cuma untuk menyelamatkan hubungan cintanya, tapi terutama untuk melenyapkan beban batinnya sendiri. Berhasilkah dia?