Megawati dan Bayu dilahirkan dan dibesarkan di kaki Gunung Merapi. Sejak kecil mereka biasa bermain bersama, tetapi sejak kecil pula Mega membenci Bayu, sebab meskipun anak itu tampan dan berotak cemerlang, kebadungan dan kekurangajarannya luar biasa.
Setelah beranjak dewasa, kebencian Mega terhadap Bayu semakin bertambah karena kepongahan pemuda itu, apalagi Bayu sering sesumbar ke mana-mana bahwa suatu saat nanti Mega akan menjadi miliknya.
Ketika tanpa sengaja Bayu menodainya, Mega merasa kalah telak. Maka larilah ia ke Jakarta untuk mengingkari kenyataan itu. Terlebih ketika ternyata ia hamil. Dengan gigih ia merahasiakan siapa ayah bayinya, sebab ia tak ingin menikah dengan pemuda yang dibencinya. Dan demi rahasia itu pula, sepuluh tahun lamanya ia tak mau pulang ke kaki Gunung Merapi yang dicintainya.
Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, tanpa sengaja ia bertemu kembali dengan Bayu. Ketika disaksikannya keakraban yang langsung terjalin di antara Bayu dan Rio, anaknya, bukan main takutnya ia kalau-kalau Bayu menaruh curiga. Hubungan darah di antara keduanya terlalu kental untuk diabaikan. Apalagi untuk diingkari.
Namun, mampukah Mega tetap merahasiakan siapa ayah Rio sesungguhnya, sementara ia tahu langit di atas Merapi tak pernah berdusta?